Persaingan antara Tottenham dan Chelsea tidak diragukan lagi adalah salah satu yang paling sengit di London, dan bumbu tambahan akan bertambah ketika bos Spurs Antonio Conte bertandang ke Stamford Bridge pada hari Minggu.
Conte ingin membalas dendam setelah kalah di setiap pertandingan melawan mantan klubnya musim lalu dan pelatih asal Italia itu membawa skuad yang jauh lebih baik untuk menantang The Blues.
Pelatih asal Italia ini sangat menyadari kebencian antara tim-tim yang mengambil alih Chelsea hanya beberapa bulan setelah ‘Battle of the Bridge’ yang terkenal di mana Chelsea menyerahkan gelar Liga Premier kepada Leicester dengan menahan imbang Spurs 2-2.
Pada saat itu, pemain asing Chelsea seperti Cesc Fabregas dan Eden Hazard berbicara blak-blakan tentang ketidaksukaan mereka terhadap rival mereka, menunjukkan betapa intensnya persaingan baik di lapangan maupun di tribun penonton.
Namun keduanya jarang tumpang tindih, kecuali John Terry yang terlibat.
Pada awal tahun 2015, Chelsea asuhan Jose Mourinho terlibat dalam perebutan gelar dengan Manchester City asuhan Manuel Pellegrini dan seri pada Tahun Baru.
Dalam pertandingan yang dianggap sebagai pertandingan terbaik musim ini, Spurs menang 5-3 di White Hart Lane, mengakhiri harapan gelar Chelsea dengan gol Harry Kane di tengah perayaan gol.
Chelsea memainkan musim pertamanya dalam 14 tahun tanpa gelandang legendaris Frank Lampard yang bergabung dengan New York City FC sebelum dipinjamkan ke Man City.
Tapi mereka punya ikon lain yang bisa diandalkan, yaitu Terry, yang berhasil menarik perhatian fans Spurs.
Kapten The Blues itu berusaha merebut bola untuk melakukan lemparan ke dalam saat kekalahan tersebut, dan tidak mampu merebutnya kembali dari pendukung Spurs yang mencemoohnya.
Ketika Terry akhirnya mengambil bola, dia bereaksi dengan melemparkan bola ke arah seorang penggemar, yang terkejut.
Chelsea kalah pada hari itu, namun akhirnya memenangkan gelar dengan nyaman empat bulan kemudian.
Hubungan Terry dengan fans Spurs juga tidak membaik.
Mantan asisten manajer Aston Villa itu memegang trofi tak kasat mata saat berada di ruang istirahat pada Mei 2021 dan suka menyeret sisi utara London.






